Allah azza wa jalla berfirman
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا * أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا
“Hampir saja langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka (sebagian manusia) menganggap Allah Yang Maha Pemurah memiliki anak.” [Maryam: 90-91]
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
أي يكاد يكون ذلك عند سماعهن هذه المقالة من فجرة بني آدم، إعظاما للرب و إجلالا
“Yakni hampir saja terjadi hal hal tersebut karena mereka (langit, bumi, dan gunung) mendengar perkataan dari manusia manusia yang durhaka (yakni ucapan bahwa Allah memiliki anak). Demikian itu karena makhluk-makhluk tersebut mengagungkan Allah dan memuliakan-Nya.
لأنهن مخلوقات و مؤسسات على توحيده و أنه لا اله إلا هو و أنه لا شريك له و لا تظير له و لا ولد له و لا صاحب له و لا كفء له. بل هو الأحد الصمد
Karena mereka semua tercipta dan berdiri di atas tauhid, mengesakan Allah.
Tidak ada sesembahan yang benar selain Allah, tiada sekutu dan tiada tandingan bagi-Nya.
Tidak memiliki anak dan tidak pula beristri.
Tiada yang menyamai-Nya; bahkan Dia-lah Yang Maha Esa, bergantung kepada-Nya segala sesuatu.”
📚 Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim jilid 4 hal 582
📘TAKLIM CIPETE📘



